Syeikhul Islam Ibn Taimiyah berkata: Bukti bahwa bencana Rafidhah adalah bencana Yahudi, terlihat pada:
Sesungguhnya orang Yahudi mengatakan: Tidak boleh yang menjadi raja kecuali dari keluarga nabi Daud, Rafidhah berkata: Tidak boleh menjadi imam kecuali dari anak Ali.
Yahudi mengatakan: Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Maseh dan diturunkan pedang. Orang Rafidhah mengatakan: Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Al Mahdi, dan datingnya penyeru menyeru dari langit.
Orang Yahudi mengakhirkan (mengundurkan) shalat sampai bintang bertebaran, begitu juga orang Rafidhah mereka mengundurkan shalat maghrib sampai bintang-bintang bertebaran, padahal hadits mengatakan: “Senantiasa umatku di atas fitrah, selama mereka tidak mengakhirkan shalat maghrib sampai bintang bertebaran [Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad: 4/147, 5/417, 422, Abu Daud, no. 418, dan Ibnu Majah, no. 689, di dalam jawaid dikatakan: sanadnya hasan].
Orang Yahudi telah merubah taurat, begitu juga orang Rafidhah, mereka telah merubah Al- Quran.
Orang Yahudi tidak memandang bolehnya mengusap khuf (sepatu kulit yang menutupi mata kaki), begitu juga orang Rafidhah.
Orang Yahudi membenci malaikat Jibril, mereka mengatakan: Malaikat Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Begitu juga orang Rafidhah, mereka mengatakan : Malaikat Jibril telah salah menyampaikan wahyu kepada Muhammad. Ada juga suatu kelompok yang mengatakan yang aneh-aneh, mereka mengatakan: sesungguhnya Jibril telah berkhianat, dimana ia menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad, sedangkan yang lebih utama dan lebih berhak terhadap risalah adalah Ali bin Abi Thalib, oleh karena inilah mereka mengatakan: telah berkhianat Amiin (malaikan jibril) dan ia telah menghalang risalah sampai ke Haidari (Ali). Wahai saudaraku muslim, bagaimana mungkin mereka menuduh Jibril 'alaihissalam telah berkhianat, sedangkan Allah telah menyifatinya dengan amanah (terpercaya), sebagaimana Allah telah berfirman (yang artinya): ".... telah dibawa oleh Ruhul Amiin (malaikat Jibril)" dan firman-Nya (yang artinya): ".... selalu taat kemudian terpercaya”. Apakah yang akan anda katakan wahai muslin terhadap keyakinan yang diimani oleh orang-orang rafidhah ini?
Begitu juga orang Rafidhah meyerupai orang kristen pada satu ajaran nasrani yaitu, wanita-wanita mereka tidak memiliki hak mendapatkan mahar, akan tetapi hanya bersenang-senang dengan mereka dengan kesenangan, begitu juga orang Rafidhah, mereka menikah dengan cara mut’ah, dan mereka menghalalkan itu.
Orang yahudi dan kristen lebih utama dari orang Rafidhah dengan satu sifat (yaitu):
Orang yahudi jika ditanya: siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab: adalah sahabat-sahabat Musa.
Orang Kristen jika ditanya: siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab: adalah Hawari (sahabat-sahabat) Isa.
Orang rafidhah jika ditanya: siapakah orang yang terburuk di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab: adalah sahabat-sahabat Muhammad.
[Minhaajul Sunnah, oleh Syeikhul Islam Ibn Taimiyah: 1/24]